Indonesia adalah negara yang kaya akan adat dan budaya.Nah sering kali kita dengar adanya pelaksanaan upacara adat disuatu daerah untuk memperingati hari-hari atau event-event tertentu.Tidak sedikit dalam upacara tersebut sarat syah dan abdol suatu upacara adat adalah adanya sesajen atau sesaji yang harus selalu disiapakn.Maka dari itu saya akan membahas sedikit tentang hukum dan kontrovesi didalamnya:
Followers
Blog Archive
-
▼
2011
(18)
-
▼
Mei
(15)
- Kontroversi Harmnya Budaya Peringatan Hari Valentine
- Manfaat budaya kerja
- Penyebaran Budaya Islam di Indonesia
- Budaya sesajen
- Indahnya Budaya Indonesia
- Tarian daerah menjadi salah satu ketertarikan wisa...
- Contoh-contoh Budaya-budaya UNIK indonesia
- Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Indonesia
- Kebudayaan Sebagai Pemersatu Bangsa
- Budaya Sebagai Kekayaan Bangsa
- ...
- Budaya Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
- Budaya Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
- kebudayyan yang mudah diterima dan sulit diterima ...
- Kebudayaan yang sulit dan mudah diterima di Ind...
-
▼
Mei
(15)
Blogroll
2 komentar:
- An.Suparjo mengatakan...
-
Budaya sesajen merupakan budaya memberikan persembahan kepada Hyang Maha Kuasa dan Esa. Seperti kita ketahui sebelum Agama lahir/disebarkan di dunia, setiap bangsa sudah mempercayai adanya Hyang Maha Kuasa yakni yang menciptakan dunia dan semesta alam, namuan karena keterbatasan pengetahuan, maka semua yang manusia tidak mampu membuatnya, dianggap ada makhluk gaib yang diserahi untuk manjaga ciptaan yang tidak dapat manusia buat. Manusia dapat membuat perahu, tetapi manusia tidak dapat menciptakan tumbuhan sebagai bahan pembuat perahu, maka manusia menganggap bahwa tumbuhan bahan pembuat perahu pasti ada yang menjaganya, karenanya untuk menebang kayu harus izin kepada penjaga tumbuhan dengan berbagai sesaji yang mereka tentukan sediri bentuk sesajinya serta ritual persembahannya. Hal ini sesungguhnya mereka tujukan kepad pencipta tumbuhan tersebut (Hyang Maha Kuasa) melalui penjaga tumbuhan tersebut. Mereka senantiasa menghargai semua makhluk ciptaan Tuhan (apapun bentuknya) karena mereka merasa tidak dapat membuat. Banyak hal bukan hanya menebang kayu, mebngambil pasir di sungai, menanam pohon, menjelang panen dsb, diawali dengan ritual sesaji. Pertanyaan salahkah mereka? Jawabannya TIDAK, karena mereka belum mengenal agama.
- An.Suparjo mengatakan...
-
Budaya sesajen merupakan budaya memberikan persembahan kepada Hyang Maha Kuasa dan Esa. Seperti kita ketahui sebelum Agama lahir/disebarkan di dunia, setiap bangsa sudah mempercayai adanya Hyang Maha Kuasa yakni yang menciptakan dunia dan semesta alam, namuan karena keterbatasan pengetahuan, maka semua yang manusia tidak mampu membuatnya, dianggap ada makhluk gaib yang diserahi untuk manjaga ciptaan yang tidak dapat manusia buat. Manusia dapat membuat perahu, tetapi manusia tidak dapat menciptakan tumbuhan sebagai bahan pembuat perahu, maka manusia menganggap bahwa tumbuhan bahan pembuat perahu pasti ada yang menjaganya, karenanya untuk menebang kayu harus izin kepada penjaga tumbuhan dengan berbagai sesaji yang mereka tentukan sediri bentuk sesajinya serta ritual persembahannya. Hal ini sesungguhnya mereka tujukan kepad pencipta tumbuhan tersebut (Hyang Maha Kuasa) melalui penjaga tumbuhan tersebut. Mereka senantiasa menghargai semua makhluk ciptaan Tuhan (apapun bentuknya) karena mereka merasa tidak dapat membuat. Banyak hal bukan hanya menebang kayu, mebngambil pasir di sungai, menanam pohon, menjelang panen dsb, diawali dengan ritual sesaji. Pertanyaan salahkah mereka? Jawabannya TIDAK, karena mereka belum mengenal agama.